Rabu, 27 Desember 2017

Sistem Rangka Pada Ikan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar
ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Morfologi adalah berarti mencakup tentang bentuk tubuh dan organ tubuh bagian luar pada suatu organisme. Bentuk tubuh ikan dibedakan menjadi dau macam yaitu simetris bilateral dan non simetris bilateral. Simetris bilateral adalah bila ikan dibelah menjadi dua bagian yang sama pada bagian tengahnya, kedua sisi letak, bentuk maupun ukurannya sama persis. Sedangkan non simetris bilateral adalah kedua sisi lateralnya bentuk yang berbeda atau tidak sama.
Rangka adalah susunan tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk tubuh. Tulang sebagai penyusun rangka banyak mengandung garam kalsium, selain itu juga mengandung fosfor, magnesium. Ini juga terdapat seperti pada manusia dan hewan lainnya yang ada didaratan maupun lautan
           
1.2 Tujuan Praktikum                                        
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sistem rangka pada ikan.



BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Secara teori para ahli memperkirakan ada sekitar dua puluh ribu sampai dengan empat puluh ribu spesies yang mendiami permukaan bumi ini, dan empat ribu diantaranya menghuni perairan Indonesia baik laut, payau dan perairan tawar. Dari jumlah tersebut antara spesies yang satu dengan yang lainnya sudah tentu memiliki beberapa kesamaan dan identifikasi, yang pada dasarnya dapat dijadikan sebagai dasar pengklasifikasian (Villee,2005).
Keanekaragaman jenis ikan (Pisces) di Indonesia sangat tinggi, sedikitnya terdapat 7.000 jenis baik ikan laut maupun tawar. Menentukan berapa jumlah jenis tersebut maka dibutuhkan suatu keahlian bidang taksonomi (Biosistematik). Salah satu bagian penting dari taksonomi adalah teknik Identifikasi. Pelaksanaannya, mengidentifikasi suatu jenis ikan bukanlah hal yang mudah karena memerlukan suatu metoda, peralatan tertentu (kaliper, kaca pembesar, mikroskup, dan lainnya) buku atau pustaka mengenai taksonomi, pengenalan jenis, dan pustaka terkait (Pakpahan,2013).
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang bersifat menyokong dan melindungi. Rangka pada ikan seperti halnya pada golongan vertebrata lainnya berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang dan menyokong organ-organ tubuh serta berfungsi pula dalam proses pembentukan butir darah merah. Beberapa ikan modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke dalam saluran reproduksi ikan betina. Secara tidak langsung rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan tulang sejati (Watson,2002).
Sistem rangka termasuk ke dalam antara lain tulang belakang, tulang sejati, tulang rawan, jaringan pengikat (Connective tissue), sisik-sisik, komponen-komponen gigi, jari-jari sirip, dan penyokong sel pada sistem saraf. Rangka merupakan struktur yang berfungsi sebagai penyokong tegaknya tubuh dan dapat dibedakan atas : Rangka luar (Exoskeleton), berupa sisik (Squama) dan rangka dalam (Endoskeleton), berupa tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh ikan. Tulang banyak mengandung garam kalsium, fosfor, magnesium, dan sebagainya. Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes), tulang yang keras sebenarnya berasal dari tulang rawan. Proses pembentukan tulang dari tulang rawan menjadi tulang sejati disebut Osifikasi (Suryani,2014).
Rangka adalah struktur yang menyokong tegaknya tubuh, kombinasi antara sistem rangka dan system urat daging memberikan bentuk pada tubuh. Tulang sebagai penyusun rangka banyak mengandung garam kalsium, selain itu juga mengandung fosfor, magnesium dan sebagainya. Tulang sejati, tulang yang keadaannya keras sebenarnya berasal dari tulang rawan Rangka pada ikan mempunyai fungsi antara lain yaitu : Melindungi bagian tubuh yang lemah seperti jantung, hati, alat pencernaan dll, penunjang tubuh, sebagai alat penggerak pasif yang berfungsi sebagai alat penyalur sperma (Sukiya,2007)
Tulang rawan pada banyak vertebrata, kecuali Cyclostomata dan Elasmobranchii merupakan jaringan embrional.Hal ini dimungkinkan karena dapat memberikan sifat ringan dan kelenturan yang diperlukan oleh dinamika pertumbuhan. Sebagian besar rangka Osteichtyes pada mulanya dibentuk melalui tahap tulang rawan, kemudian materialnya menjadi tulang sejati dalam bentuk-bentuk yang khusus melalui proses Osifikasi (Jasin,2008).
Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan. Panjang total (TL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga ujung ekor. Panjang standar (SL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga pertengan pangkal sirip ekor (pangkal sirip ekor bukan berarti sisik terakhir karena sisik-sisik tersebut biasanya memanjang sampai ke sirip ekor. Panjang kepala (HL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxilla) hingga bagian terbelakang operculum atau membran operculum (Halifah, 2011).
BAB III
DATA DAN PENGAMATAN

3.1 Data dan pengamatan pada ikan Oreochromis mossambicus

Keterangan gambar :
A.Caput
1.      Cranium
2.      Orbital
3.      Organon visus
4.      Opperculum
B.Truncus
5.      Pinnae pektoralis
6.      Vertebre
7.      Costae ( tulang rusuk)
C. Caudal
8.      Pinna caudalis



3.2  Data dan pengamatan pada ikan Sardinella lemuru


Keterangan gambar :
A.Caput
9.      Cranium
10.  Orbital
11.  Organon visus
12.  Opperculum
B.Truncus
13.  Pinnae pektoralis
14.  Vertebre
15.  Costae ( tulang rusuk)
C. Caudal
16.  Pinna caudalis



BAB IV
PEMBAHASAN
Rangka pada ikan seperti halnya pada golongan vertebrata lainnya  berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang dan menyokong organ-organ tubuh serta berfungsi pula dalam proses pembentukan butir darah merah. Pada beberapa ikan modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke dalam saluran reproduksi ikan betina. Secara tidak langsung rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan tulang sejati. Tulang rawan pada banyak vertebrata, kecuali cyclostomata dan elasmobranchii merupakan jaringan embrional. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut diperairan dan pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat, diingat dalam mempelajari dan mengidentifikasi ikan.(Ayub,2008)
Menurut (Cambell,2005) Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini melindungi eksoskeleton dan endoskeleton. Endoskeleton secara embriologis berasal dari epidermis saja, dermis saja atau keduanya. Endoskeleton umumnya dijumpai pada hewan invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal dengan dermal skeleton .Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka Aksial), dan rangka anggota (rangka Apendikular). Rangka Aksial meliputi tengkorak   (cranium), tulang belakang (Kolumna Vertebralis), tulang rusuk (Costae) dan tulang dada (Sternum). Rangka anggota meliputi gelang bahu (gelang Pectoral) dengan rangka anggota depan, dan gelang  pinggul (gelang Pelvic) dengan rangka anggota belakang.
 Berdasarkan letak dan fungsinya rangka ikan dapat dibedakan menjadi :
·         Rangka Axial :  yang mencakup tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang rusuk.
·         Rangka Visceral : meliputi semua bagian tulang lengkung insang dan derivatnya.
·         Rangka Appendicular : meliputi sirip dengan pelekat – pelekatnya.
Berdasarkan letaknya terhadap tubuh, rangka ikan dibedakan menjadi :
·         Eksoskeleton (rangka luar), contoh sisik (squama).
·         Endoskeleton (rangka dalam), contoh: Columna Vertebralis rusuk ini berguna untuk melindungi organ-organ di dalam rongga badan.
Secara embrionik pertumbuhan tengkorak ikan berasal dari tiga sumber, yaitu chondrocranium (neurocranium),   democranium   dan   splanchnocranium.
Chondrocranium adalah pembungkus otak yang pada mulanya berasal dari tulang rawan (Elemen Chondral). Dermocranium adalah tulang tengkorak yang asalnya dibuat dari sisik yang berdifusi dalam dermis atau corium kulit, dimana tulang tersebut tulang tambahan pada Chondrocranium. Splanehnocranium adalah tulang tengkorak yang berasal dari Rangka Visceral (tulang penyokong lengkung ingsan) dan akan menjadi tulang tipis  pada tengkorak. Tengkorak ikan, walaupun permulaan berasal dari tiga sumber yang pembentukannya terpisah, merupakan satu-kesatuan.
Menurut (Bloom,2002) pada umumnya tulang-tulang dermal membentuk atap tengkorak yaitu:
·         Sepasang Tulang Parietal terletak didaerah atap tengkorak paling belakang.
·         Sepasang Tulang Frontal yang merupakan keping dermal yang luas berkembang tepat didepan Tulang Parietal.
·         Sepasang Tulang Nasal yang bentuknya memanjang dan terletak diantara dua lubang hidung. Beberapa tulang dermal yang terdapat pada tulang- tulang tersebut yaitu post frontal, prefrontal, post narietal dan masih banyak lagi.
·         Sepasang Tulang Lacrimal terdapat pada bagian anterior sisik tengkorak. Pada bagian telinga terdapat pada tulang squamosal, yang merupakan tulang derma.
Secara embriologik, tulang punggung berkembang dari skeleton yang terdapat pada sekeliling notochorda dan batang saraf, tiap-tiap pasang skeleton berkembang menjadi empat pasang rawan yang dinamakan arcualia. Dua pasang arcualia terletak diatas notochord, Bagian depan disebut basidorsal yang akan berkembang   menjadi   lengkung   neural   dan   bagian   belakang   dinamakan interdorsal. Dua pasang arcualia lagi terdapat pada bagian bawah notochord, yang didepan dinamakan basiventral yang berkembang menjadi lengkung haimal, sedangkan bagian belangkang interventral. Interventral dan Interdorsal pada Conricthye berkembang menjadi keping intercalary yang terdapat pada ruas tulang punggung. Ruas tulang punggung dibentuk oleh arcualia yang mengadakan invasi mengelilingi notochorda. Berdasarkan pembentukannya, terdapat dua macam tulang punggung yaitu monospondyly dan diplospondyly. Tulang punggung yang monospondyly dibentuk dari persatuan interdorsal dan interventral suatu somite dengan basidorsal dan basiventral somite dibelakangnya.
 Jika berhasil persatuan dua somite akan membentuk centrum. Tulang   punggung   didaerah   badan   berbeda   dengan   yang   didaerah ekor. Tiap-tiap ruas didaerah badan dilengkapi oleh sepasang tulang rusuk kiri dan kanan untuk melindungi organ- organ bagian rongga badan. Pada batang ekor tiap- tiap ruasnya di bagian bawah hanya terdapat satu cucuk haemal, pada bagian atas tulang punggung terdapat cucuk neural. (Cambell,2005)
Rangka   visceral   terdiri   dari   struktur   tulang   yang   menyokong   insang   dan mengelilingi pharynx.Tulang ini terdiri atas tujuh tulang lengkung insang. Dua lengkung insang yang pertama menjadi bagian dari tulang- tulang tengkorak sedangkan lima lainya berfungsi sebagai penyokong insang. Pada ikan hiu tiap lengkung ingsan terdiri dari beberapa potong tulang rawan yang digabungkan menjadi jeruji basal. Ikan teleostei sebagian besar bagian lengkung insang   terosifikasi dan pada beberapa kelompok ikan bermodifikasi sehubungan dengan kebiasaan misalnya ikan mas mempunyai gigi phayrynx
Rangka appendicular adalah tulang-tulang penyokong sirip dan melekatnya pada ikan. Terdapat lima macam sirip yaitu sirip tunggal (punggung, ekor, dan dubur) dan sirip berpasangan (sirip perut dan dada) Sirip punggung terdapat  pada ikan kelas Chondrichthyes yang disokong oleh keeping- keeping tulang rawan yang dinamakan rawan basal yang terletak pada bagian bawah cucuk neural dan radial yang terletak di rawan basal menunjang jari- jari. Sirip dada disokong oleh tulang gelang bahu (pectoral girdle) yang kuat dan dinamakan coracoscapula.
Pada sirip dada ikan ini gelang bahunya terdiri dari tulang rawan dan tulang dermal. Sirip perut disokong oleh tulang rawan pelvic yaitu tulang rawan tempat menempelnya tulang basipterygium. Pada ikan jantan, di ujung rawan basal tadi terdapat organ clasper yang digunakan dalam pemijahan untuk membantu menyalurkan sperma.(Wisnu,2011)
Menurut (Artur,2003) Sirip adalah anggota tubuh yang menipis yang terdapat di atau pada hewan air dan digunakan untuk bergerak atau bermanuver di dalam air serta untuk menjaga keseimbangan tubuhnya dalam air, fungsi dari setiap sirip pada ikan yaitu :
1.             Pinna pectoralis (sirip dada) Fungsi sirip dada pada ikan adalah untuk melakukan pergerakan maju, ke samping dan diam (mengerem), sirip ini terletak di posterior operculum atau disebut juga pada pertengahan tinggi di kedua sisi tubuh ikan.
2.             Pinna dorsalis (sirip punggung) Sirip punggung, fungsinya adalah untuk menstabilkan tubuh (Balance). Ikan akan menggunakan sirip ini sekalian dengan Pinna Analis untuk membantu ikan memutarkan badan dengan cepat. Dan sirip ini berada pada di bagian dorsal
3.             Pinna ventralis (sirip perut) Sirip perut ini berperan dalam menstabilkan tubuh ikan saat berenang. Namun tidak hanya itu saja, sirip tersebut juga berfungsi untuk membantu menetapkan posisi tubuh pada kedalaman tertentu. Letaknya tepat di bagian perut ikan.
4.             Pinna analis (sirip dubur) Sirip dubur, sirip ini berada pada bagian posterior anal, tidak jauh dengan duburya. Fungsinya guna membantu ikan dalam menstabilkan tubuh saat berenang, hampir sama dengan siriip perut.
5.             Pinna caudalis (sirip ekor) Sirip ekor, sirip ini terletak pada bagian posterior tubuh ikan dan biasanya dinamakan sebagai ekor. Fungsi sirip ini sebagai pendorong utama ketika ikan berenang (maju) dan juga sebagai stier/kemudi pada saat bermanuver.
Fungsi sisik pada ikan adalah pelindung dari serangan penyakit, melindungi ikan dari perubahan cuaca drastis, mempermudah gerakan ikan didalam air,karena ikan akan selalu bergesekan dengan air ataupun benda disekitarnya, sisik juga sebagai pembeda antara ikan, karena sisik berbeda-beda dalam hal warna,motif dan bentuknya. Operculum Hanya terdapat pada ikan bertulang sejati. Operculum berfungsi melindungi bagian kepala dan mengatur mekanisme aliran air sewaktu bernapas, Gurat sisi(Linea lateralis) pada ikan berguna unuk merasakan gerakan atau getaran di dalam air.
Klasifikasi ikan Mujair (Oreocrhomis mossambicus)
Kingdom : Animalia
Filum       : Chordata
Kelas      : Actinopterygii
Ordo       : Perciformes
Family       : Cichlidae
Genus        : Oreochromis
Spesies       : Oreochromis mossambicus
Ikan mujair merupakan ikan yang dapat bertahan hidup di segala jenis air, baik air asin, payau hingga tawar sekalipun. Bentuk ikan mujair ini memanjang dan pipih, memiliki sisik yang berwarna kecoklatan dan agak abu-abu. Bagian kepala memiliki bentuk seperti kerucut dan sangat mirip dengan kerabatnya, yaitu ikan nila. Bagian atas ikan mujair memiliki sirip berbentuk mirip sisir dan berduri. Sirip ikan mujair terdiri dari beberapa warna yaitu abu-abu kehitaman dan juga transparan. Pada bagian siripnya memiliki tulang yang terdiri dari 10-11 untuk menyokong sirip.
Panjang Siripnya mencapai 0,5-1 cm bahkan bisa jadi lebih, tergantung pertumbuhan bobot dan panjangnya. Pada bagian Mata ikan mujair memiliki warna merah agak kehitaman dan juga berwarna kecoklatan. Mata ikan mujair sama dengan ikan lainnya yaitu memiliki bentuk bulat, dan bagian tengah terdapat bundaran hitam. Selain itu, mata ikan mujair juga terdapat lingkaran berwarna kekuningan dan bercampur putih tergantung berapa lama umurnya. Jumlah vertebre pada ikan Mujair yang dipraktikumkan berjumlah 28 pasang.
Bagian ekornya berbentuk timbul dan persegi, berwarna sama dengan siripnya, dan juga disokong oleh beberapa tulang. Selain itu, ikan ini memiliki sirip di bagian perutnya berwarna sama dengan ekornya, akan tetapi sedikit lebih pendek. Ikan mujair bereproduksi pada saat memasuki umur 5-6 bulan, atau apabila sudah matang gonad, dapat ditandai dengan bagian organ reproduksi betina dan jantan adanya cairan berwarna kekuningan agak putih. Dalam sekali beproduksi ikan mujair bisa menghasilkan keturunan sekitar 100-150 benih per ekornya bahkan lebih tergantung kualitas induk betinanya.
Kasifikasi Ikan Sarden (Sardinella lemuru
Kingdom: Chordata
Filum   : Chordata
Kelas   : Pisces
Ordo    : Clupeiformes
Famili  : Clupeidae
Genus  : Sardinella
Spesies: Sardinella lemuru.
Ikan Sarden (Sardinella lemuru) Morfologi ikan berahang gnathosmata dan termasuk dalam kelas osteichtyes, tubunya bilateral simetris, bentuk tubuh fusifrom, mempunyai kepala yang lancip dan licin dan bentuk mulut terminal,lubang hidung monohinus, posisi mata disisi kanan dan kiri atas kepala dan mempunyai gurat sisi dan sirip sempurna,operculum terdiri dari 6 pasang, mulut berukuran sempit dan protractile, lancip serta panjang. Bibir tebal dan bergerigi, keadaan mulut tegak lurus disekitar dibelakang bola mata dan rahang bersambung serta berkelipatan.
Badannya bulat panjang dengan bagian perut agak membulat dan sisik duri agak tumpul serta tidak menonjol, Warna badan biru kehijauan pada bagian punggung,putih keperakan pada bagian perut bawah Pada bagian atas penutup insang sampai pangkal ekor terdapat sebaris totol-totol hitam sebanyak 10 – 20 buah, Siripnya berwarna abu-abu kekuning-kuningan, Warna sirip ekor kehitaman demikian juga pada ujung moncongnya, memiliki Ukuran : Panjang badan dapat mencapai 23 cm dan umumnya antara 17 – 18 cm dan jumlah vertebre pada ikan sarden yang dipraktikumkan berjumlah 16 pasang.



BAB V
KESIMPULAN
1.      Ikan Sarden (Sardinella lemuru) Morfologi ikan berahang gnathosmata dan termasuk dalam kelas osteichtyes, tubunya bilateral simetris, bentuk tubuh fusifrom, mempunyai kepala yang lancip dan licin dan bentuk mulut terminal,lubang hidung monohinus, posisi mata disisi kanan dan kiri atas kepala dan mempunyai gurat sisi dan sirip sempurna,operculum terdiri dari 6 pasang, mulut berukuran sempit dan protractile, lancip serta panjang.
2.      Ikan mujair merupakan ikan yang dapat bertahan hidup di segala jenis air, baik air asin, payau hingga tawar sekalipun. Bentuk ikan mujair ini memanjang dan pipih, memiliki sisik yang berwarna kecoklatan dan agak abu-abu.
3.      Jumlah pada vertebre pada ikan Mujair yang dipraktikumkan berjumlah 28 pasang dan pada ikan sarden berjumlah 16 pasang.
4.      Fungsi sisik pada ikan adalah pelindung dari serangan penyakit, melindungi ikan dari perubahan cuaca drastis, mempermudah gerakan ikan didalam air,karena ikan akan selalu bergesekan dengan air ataupun benda disekitarnya, sisik juga sebagai pembeda antara ikan, karena sisik berbeda-beda dalam hal warna,motif dan bentuknya.
5.      Operculum Hanya terdapat pada ikan bertulang sejati. Operculum berfungsi melindungi bagian kepala dan mengatur mekanisme aliran air sewaktu bernapas, Gurat sisi(Linea lateralis) pada ikan berguna unuk merasakan gerakan atau getaran di dalam air.



DAFTAR PUSTAKA
Arthur. 2003. Bentuk  Organ Pada Tubuh Ikan. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Ayub, Reihard. 2008. Ikhtiologi. IPB Fakultas Perikanan, Bogor.
Bloom, dan Fawcett. 2002. Bentuk  Organ Pada Tubuh Ikan. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Campbell, Mitchel dan Recee. 2005. Biologi Umum Edisi kelima. Erlangga,
Jakarta.
Gunarso, Wisnu. 2011. Biologi Perikanan. Erlangga, Jakarta.
Jasin, Maskoeri. 2008. Zoologi Vertebrata. Sinar Wijaya,Surabaya.
Pagarra, Halifah. 2011. Buku Ajar Ichtyology. Fakultas Perikanan Departemen
Perairan Institut Pertanian Bogor, Bogor
Pakpahan. 2013.  Anatomi tubuh. Jakarta: Binaraga.
Sukiya. 2007. Biologi Vertebrata. JICA, Bandung.
Suryani, A. 2014 . Garis Besar Struktur Tubuh Ikan. Pertanian Bogor, Bogor.
Villee. 2005.  Zoloogi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Watson, Roger. 2002. Anatomi dan fisiologi. EGC,Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar