BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengenalan struktur ikan tidak
terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar
ikan yang merupakan ciri-ciri yang
mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari
jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut
di perairan. Morfologi adalah berarti mencakup tentang bentuk tubuh dan organ
tubuh bagian luar pada suatu organisme. Bentuk tubuh ikan dibedakan menjadi dau
macam yaitu simetris bilateral dan non simetris bilateral. Simetris
bilateral adalah bila ikan dibelah menjadi dua bagian yang sama pada bagian
tengahnya, kedua sisi letak, bentuk maupun ukurannya sama
persis. Sedangkan non simetris bilateral adalah kedua sisi lateralnya
bentuk yang berbeda atau tidak sama.
Rangka adalah susunan tulang-tulang
yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk tubuh. Tulang sebagai penyusun rangka banyak mengandung garam
kalsium, selain itu juga mengandung fosfor, magnesium.
Ini juga terdapat seperti pada manusia dan hewan lainnya yang ada didaratan
maupun lautan
1.2
Tujuan
Praktikum
Tujuan dari praktikum
ini adalah untuk mengetahui sistem rangka pada ikan.
BAB
II
TINJAUAN
KEPUSTAKAAN
Secara teori para ahli
memperkirakan ada sekitar dua puluh ribu sampai dengan empat puluh ribu spesies
yang mendiami permukaan bumi ini, dan empat ribu diantaranya menghuni perairan
Indonesia baik laut, payau dan perairan tawar. Dari jumlah tersebut antara
spesies yang satu dengan yang lainnya sudah tentu memiliki beberapa kesamaan
dan identifikasi, yang pada dasarnya dapat dijadikan sebagai dasar
pengklasifikasian (Villee,2005).
Keanekaragaman jenis
ikan (Pisces) di Indonesia sangat
tinggi, sedikitnya terdapat 7.000 jenis baik ikan laut maupun tawar. Menentukan
berapa jumlah jenis tersebut maka dibutuhkan suatu keahlian bidang taksonomi
(Biosistematik). Salah satu bagian penting dari taksonomi adalah teknik
Identifikasi. Pelaksanaannya, mengidentifikasi suatu jenis ikan bukanlah hal
yang mudah karena memerlukan suatu metoda, peralatan tertentu (kaliper, kaca pembesar,
mikroskup, dan lainnya) buku atau pustaka mengenai taksonomi, pengenalan jenis,
dan pustaka terkait (Pakpahan,2013).
Sistem rangka merupakan
suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang
bersifat menyokong dan melindungi. Rangka pada ikan seperti halnya pada
golongan vertebrata lainnya berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang dan
menyokong organ-organ tubuh serta berfungsi pula dalam proses pembentukan butir
darah merah. Beberapa ikan modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur
sperma ke dalam saluran reproduksi ikan betina. Secara tidak langsung rangka
menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Rangka yang menjadi penegak
tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan tulang sejati (Watson,2002).
Sistem rangka termasuk
ke dalam antara lain tulang belakang, tulang sejati, tulang rawan, jaringan
pengikat (Connective tissue),
sisik-sisik, komponen-komponen gigi, jari-jari sirip, dan penyokong sel pada
sistem saraf. Rangka merupakan struktur yang berfungsi sebagai penyokong
tegaknya tubuh dan dapat dibedakan atas : Rangka luar (Exoskeleton), berupa sisik (Squama)
dan rangka dalam (Endoskeleton),
berupa tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh ikan. Tulang banyak mengandung
garam kalsium, fosfor, magnesium, dan sebagainya. Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes), tulang yang keras
sebenarnya berasal dari tulang rawan. Proses pembentukan tulang dari tulang
rawan menjadi tulang sejati disebut Osifikasi
(Suryani,2014).
Rangka adalah struktur
yang menyokong tegaknya tubuh, kombinasi antara sistem rangka dan system urat
daging memberikan bentuk pada tubuh. Tulang sebagai penyusun rangka banyak
mengandung garam kalsium, selain itu juga mengandung fosfor, magnesium dan
sebagainya. Tulang sejati, tulang yang keadaannya keras sebenarnya berasal dari
tulang rawan Rangka pada ikan mempunyai fungsi antara lain yaitu : Melindungi
bagian tubuh yang lemah seperti jantung, hati, alat pencernaan dll, penunjang
tubuh, sebagai alat penggerak pasif yang berfungsi sebagai alat penyalur sperma
(Sukiya,2007)
Tulang rawan pada
banyak vertebrata, kecuali Cyclostomata
dan Elasmobranchii merupakan jaringan
embrional.Hal ini dimungkinkan karena dapat memberikan sifat ringan dan
kelenturan yang diperlukan oleh dinamika pertumbuhan. Sebagian besar rangka Osteichtyes pada mulanya dibentuk
melalui tahap tulang rawan, kemudian materialnya menjadi tulang sejati dalam
bentuk-bentuk yang khusus melalui proses Osifikasi
(Jasin,2008).
Semua ukuran yang
digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa
melalui lengkungan badan. Panjang total (TL) diukur mulai dari bagian terdepan
moncong/bibir (premaxillae) hingga ujung ekor. Panjang standar (SL) diukur
mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga pertengan pangkal
sirip ekor (pangkal sirip ekor bukan berarti sisik terakhir karena sisik-sisik
tersebut biasanya memanjang sampai ke sirip ekor. Panjang kepala (HL) diukur
mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxilla) hingga bagian terbelakang
operculum atau membran operculum (Halifah, 2011).
BAB
III
DATA
DAN PENGAMATAN
3.1 Data dan pengamatan pada ikan Oreochromis mossambicus
Keterangan gambar :
A.Caput
1.
Cranium
2.
Orbital
3.
Organon
visus
4.
Opperculum
B.Truncus
5.
Pinnae
pektoralis
6.
Vertebre
7.
Costae
( tulang rusuk)
C.
Caudal
8.
Pinna
caudalis
3.2
Data dan pengamatan pada ikan Sardinella
lemuru
Keterangan gambar :
A.Caput
9.
Cranium
10. Orbital
11. Organon visus
12. Opperculum
B.Truncus
13. Pinnae pektoralis
14. Vertebre
15. Costae ( tulang rusuk)
C.
Caudal
16. Pinna caudalis
BAB IV
PEMBAHASAN
Rangka pada ikan
seperti halnya pada golongan vertebrata lainnya
berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang dan menyokong organ-organ
tubuh serta berfungsi pula dalam proses pembentukan butir darah merah. Pada
beberapa ikan modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke
dalam saluran reproduksi ikan betina. Secara tidak langsung rangka menentukan
bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri
dari tulang rawan dan tulang sejati. Tulang rawan pada banyak vertebrata, kecuali
cyclostomata dan elasmobranchii merupakan
jaringan embrional. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan
tersebut diperairan dan pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi
ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat, diingat
dalam mempelajari dan mengidentifikasi ikan.(Ayub,2008)
Menurut (Cambell,2005) Sistem
rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari
tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini melindungi eksoskeleton dan endoskeleton. Endoskeleton
secara embriologis berasal dari epidermis saja, dermis saja atau keduanya. Endoskeleton umumnya dijumpai pada hewan
invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal dengan dermal skeleton .Sistem
rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka Aksial), dan rangka anggota (rangka Apendikular). Rangka Aksial
meliputi tengkorak (cranium), tulang belakang (Kolumna Vertebralis), tulang rusuk (Costae) dan tulang dada (Sternum). Rangka anggota meliputi gelang
bahu (gelang Pectoral) dengan rangka
anggota depan, dan gelang pinggul
(gelang Pelvic) dengan rangka anggota
belakang.
Berdasarkan letak dan fungsinya rangka ikan
dapat dibedakan menjadi :
·
Rangka
Axial : yang
mencakup tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang rusuk.
·
Rangka
Visceral : meliputi semua bagian tulang lengkung insang dan
derivatnya.
·
Rangka
Appendicular : meliputi sirip dengan pelekat –
pelekatnya.
Berdasarkan letaknya terhadap
tubuh, rangka ikan dibedakan menjadi :
·
Eksoskeleton
(rangka luar), contoh sisik (squama).
·
Endoskeleton
(rangka dalam), contoh: Columna
Vertebralis rusuk ini berguna untuk melindungi organ-organ di dalam rongga
badan.
Secara embrionik
pertumbuhan tengkorak ikan berasal dari tiga sumber, yaitu chondrocranium (neurocranium),
democranium dan splanchnocranium.
Chondrocranium
adalah pembungkus otak yang pada mulanya berasal dari tulang rawan (Elemen Chondral). Dermocranium adalah tulang tengkorak yang asalnya dibuat dari sisik
yang berdifusi dalam dermis atau corium kulit, dimana tulang tersebut
tulang tambahan pada Chondrocranium. Splanehnocranium adalah tulang tengkorak
yang berasal dari Rangka Visceral (tulang
penyokong lengkung ingsan) dan akan menjadi tulang tipis pada tengkorak. Tengkorak ikan, walaupun permulaan
berasal dari tiga sumber yang pembentukannya terpisah, merupakan satu-kesatuan.
Menurut (Bloom,2002)
pada umumnya tulang-tulang dermal membentuk atap tengkorak yaitu:
·
Sepasang
Tulang Parietal terletak didaerah atap tengkorak paling
belakang.
·
Sepasang Tulang Frontal yang merupakan keping dermal yang luas berkembang tepat didepan Tulang Parietal.
·
Sepasang Tulang Nasal yang bentuknya memanjang dan terletak diantara dua lubang
hidung. Beberapa tulang dermal yang terdapat pada tulang- tulang tersebut yaitu
post frontal, prefrontal, post narietal
dan masih banyak lagi.
·
Sepasang Tulang Lacrimal terdapat pada bagian anterior sisik tengkorak. Pada bagian telinga terdapat pada tulang
squamosal, yang merupakan tulang derma.
Secara embriologik, tulang
punggung berkembang dari skeleton yang terdapat pada sekeliling notochorda dan
batang saraf, tiap-tiap pasang skeleton berkembang menjadi empat pasang rawan
yang dinamakan arcualia. Dua pasang arcualia terletak diatas notochord, Bagian depan disebut basidorsal yang akan berkembang menjadi
lengkung neural dan bagian
belakang dinamakan interdorsal. Dua pasang arcualia lagi terdapat pada bagian
bawah notochord, yang didepan
dinamakan basiventral yang berkembang
menjadi lengkung haimal, sedangkan
bagian belangkang interventral. Interventral dan Interdorsal pada Conricthye
berkembang menjadi keping intercalary
yang terdapat pada ruas tulang punggung. Ruas tulang punggung dibentuk oleh arcualia yang mengadakan invasi
mengelilingi notochorda. Berdasarkan pembentukannya,
terdapat dua macam tulang punggung yaitu monospondyly
dan diplospondyly. Tulang
punggung yang monospondyly dibentuk
dari persatuan interdorsal dan interventral suatu somite dengan basidorsal dan
basiventral somite dibelakangnya.
Jika berhasil persatuan dua somite akan membentuk
centrum. Tulang punggung
didaerah badan berbeda
dengan yang didaerah ekor. Tiap-tiap ruas didaerah badan
dilengkapi oleh sepasang tulang rusuk kiri dan kanan untuk melindungi organ-
organ bagian rongga badan. Pada batang ekor tiap- tiap ruasnya di bagian bawah hanya
terdapat satu cucuk haemal, pada
bagian atas tulang punggung terdapat cucuk
neural. (Cambell,2005)
Rangka visceral terdiri
dari struktur tulang
yang menyokong insang
dan mengelilingi pharynx.Tulang
ini terdiri atas tujuh tulang lengkung insang. Dua lengkung insang yang pertama
menjadi bagian dari tulang- tulang tengkorak sedangkan lima lainya berfungsi
sebagai penyokong insang. Pada ikan hiu tiap lengkung ingsan terdiri dari
beberapa potong tulang rawan yang digabungkan menjadi jeruji basal. Ikan teleostei sebagian besar bagian lengkung insang terosifikasi
dan pada beberapa kelompok ikan bermodifikasi sehubungan dengan kebiasaan
misalnya ikan mas mempunyai gigi phayrynx
Rangka appendicular adalah tulang-tulang
penyokong sirip dan melekatnya pada ikan. Terdapat lima macam sirip yaitu sirip
tunggal (punggung, ekor, dan dubur) dan sirip berpasangan (sirip perut dan
dada) Sirip punggung terdapat pada ikan
kelas Chondrichthyes yang disokong oleh
keeping- keeping tulang rawan yang dinamakan rawan basal yang terletak pada bagian bawah cucuk neural dan radial
yang terletak di rawan basal
menunjang jari- jari. Sirip dada disokong oleh tulang gelang bahu (pectoral girdle) yang kuat dan dinamakan
coracoscapula.
Pada sirip dada ikan
ini gelang bahunya terdiri dari tulang rawan dan tulang dermal. Sirip perut
disokong oleh tulang rawan pelvic yaitu tulang rawan tempat menempelnya tulang basipterygium. Pada ikan jantan, di
ujung rawan basal tadi terdapat organ clasper
yang digunakan dalam pemijahan untuk membantu menyalurkan sperma.(Wisnu,2011)
Menurut (Artur,2003)
Sirip adalah anggota tubuh yang menipis yang terdapat di atau pada hewan air
dan digunakan untuk bergerak atau bermanuver di dalam air serta untuk menjaga
keseimbangan tubuhnya dalam air, fungsi dari setiap sirip pada ikan yaitu :
1.
Pinna
pectoralis (sirip dada) Fungsi sirip dada pada ikan adalah
untuk melakukan pergerakan maju, ke samping dan diam (mengerem), sirip ini
terletak di posterior operculum atau disebut juga pada pertengahan tinggi di
kedua sisi tubuh ikan.
2.
Pinna
dorsalis (sirip punggung) Sirip punggung, fungsinya adalah
untuk menstabilkan tubuh (Balance). Ikan akan menggunakan sirip ini sekalian
dengan Pinna Analis untuk membantu ikan memutarkan badan dengan cepat. Dan
sirip ini berada pada di bagian dorsal
3.
Pinna
ventralis (sirip perut) Sirip perut ini berperan dalam
menstabilkan tubuh ikan saat berenang. Namun tidak hanya itu saja, sirip
tersebut juga berfungsi untuk membantu menetapkan posisi tubuh pada kedalaman
tertentu. Letaknya tepat di bagian perut ikan.
4.
Pinna
analis (sirip dubur) Sirip dubur, sirip ini berada pada
bagian posterior anal, tidak jauh dengan duburya. Fungsinya guna membantu ikan
dalam menstabilkan tubuh saat berenang, hampir sama dengan siriip perut.
5.
Pinna
caudalis (sirip ekor) Sirip ekor, sirip ini terletak pada
bagian posterior tubuh ikan dan biasanya dinamakan sebagai ekor. Fungsi sirip
ini sebagai pendorong utama ketika ikan berenang (maju) dan juga sebagai
stier/kemudi pada saat bermanuver.
Fungsi sisik pada ikan
adalah pelindung dari serangan penyakit, melindungi ikan dari perubahan cuaca
drastis, mempermudah gerakan ikan didalam air,karena ikan akan selalu
bergesekan dengan air ataupun benda disekitarnya, sisik juga sebagai pembeda
antara ikan, karena sisik berbeda-beda dalam hal warna,motif dan bentuknya.
Operculum Hanya terdapat pada ikan bertulang sejati. Operculum berfungsi
melindungi bagian kepala dan mengatur mekanisme aliran air sewaktu bernapas,
Gurat sisi(Linea lateralis) pada ikan
berguna unuk merasakan gerakan atau getaran di dalam air.
Klasifikasi ikan Mujair
(Oreocrhomis mossambicus)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis
mossambicus
Ikan mujair merupakan
ikan yang dapat bertahan hidup di segala jenis air, baik air asin, payau hingga
tawar sekalipun. Bentuk ikan mujair ini memanjang dan pipih, memiliki sisik
yang berwarna kecoklatan dan agak abu-abu. Bagian kepala memiliki bentuk seperti
kerucut dan sangat mirip dengan kerabatnya, yaitu ikan nila. Bagian atas ikan
mujair memiliki sirip berbentuk mirip sisir dan berduri. Sirip ikan mujair
terdiri dari beberapa warna yaitu abu-abu kehitaman dan juga transparan. Pada
bagian siripnya memiliki tulang yang terdiri dari 10-11 untuk menyokong sirip.
Panjang Siripnya
mencapai 0,5-1 cm bahkan bisa jadi lebih, tergantung pertumbuhan bobot dan
panjangnya. Pada bagian Mata ikan mujair memiliki warna merah agak kehitaman
dan juga berwarna kecoklatan. Mata ikan mujair sama dengan ikan lainnya yaitu
memiliki bentuk bulat, dan bagian tengah terdapat bundaran hitam. Selain
itu, mata ikan mujair juga terdapat lingkaran berwarna kekuningan dan bercampur
putih tergantung berapa lama umurnya. Jumlah vertebre pada ikan Mujair yang
dipraktikumkan berjumlah 28 pasang.
Bagian ekornya
berbentuk timbul dan persegi, berwarna sama dengan siripnya, dan juga disokong
oleh beberapa tulang. Selain itu, ikan ini memiliki sirip di bagian perutnya
berwarna sama dengan ekornya, akan tetapi sedikit lebih pendek. Ikan mujair
bereproduksi pada saat memasuki umur 5-6 bulan, atau apabila sudah matang
gonad, dapat ditandai dengan bagian organ reproduksi betina dan jantan adanya
cairan berwarna kekuningan agak putih. Dalam sekali beproduksi ikan mujair bisa
menghasilkan keturunan sekitar 100-150 benih per ekornya bahkan lebih
tergantung kualitas induk betinanya.
Kasifikasi
Ikan Sarden (Sardinella
lemuru)
Kingdom: Chordata
Filum :
Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo :
Clupeiformes
Famili :
Clupeidae
Genus :
Sardinella
Spesies: Sardinella lemuru.
Ikan Sarden (Sardinella lemuru) Morfologi
ikan berahang gnathosmata dan termasuk dalam kelas osteichtyes, tubunya
bilateral simetris, bentuk tubuh fusifrom, mempunyai kepala yang lancip dan
licin dan bentuk mulut terminal,lubang hidung monohinus, posisi mata disisi
kanan dan kiri atas kepala dan mempunyai gurat sisi dan sirip
sempurna,operculum terdiri dari 6 pasang, mulut berukuran sempit dan
protractile, lancip serta panjang. Bibir tebal dan bergerigi, keadaan mulut
tegak lurus disekitar dibelakang bola mata dan rahang bersambung serta
berkelipatan.
Badannya bulat panjang
dengan bagian perut agak membulat dan sisik duri agak tumpul serta tidak
menonjol, Warna badan biru kehijauan pada bagian punggung,putih keperakan pada
bagian perut bawah Pada bagian atas penutup insang sampai pangkal ekor terdapat
sebaris totol-totol hitam sebanyak 10 – 20 buah, Siripnya berwarna abu-abu
kekuning-kuningan, Warna sirip ekor kehitaman demikian juga pada ujung moncongnya,
memiliki Ukuran : Panjang badan dapat mencapai 23 cm dan umumnya antara 17 – 18 cm dan jumlah vertebre
pada ikan sarden yang dipraktikumkan berjumlah 16 pasang.
BAB V
KESIMPULAN
1.
Ikan Sarden (Sardinella lemuru)
Morfologi ikan berahang gnathosmata dan termasuk dalam kelas osteichtyes,
tubunya bilateral simetris, bentuk tubuh fusifrom, mempunyai kepala yang lancip
dan licin dan bentuk mulut terminal,lubang hidung monohinus, posisi mata disisi
kanan dan kiri atas kepala dan mempunyai gurat sisi dan sirip
sempurna,operculum terdiri dari 6 pasang, mulut berukuran sempit dan
protractile, lancip serta panjang.
2.
Ikan mujair merupakan ikan yang dapat
bertahan hidup di segala jenis air, baik air asin, payau hingga tawar
sekalipun. Bentuk ikan mujair ini memanjang dan pipih, memiliki sisik yang
berwarna kecoklatan dan agak abu-abu.
3.
Jumlah pada vertebre pada ikan Mujair
yang dipraktikumkan berjumlah 28 pasang dan pada ikan sarden berjumlah 16
pasang.
4.
Fungsi sisik pada ikan adalah pelindung
dari serangan penyakit, melindungi ikan dari perubahan cuaca drastis,
mempermudah gerakan ikan didalam air,karena ikan akan selalu bergesekan dengan
air ataupun benda disekitarnya, sisik juga sebagai pembeda antara ikan, karena
sisik berbeda-beda dalam hal warna,motif dan bentuknya.
5.
Operculum Hanya terdapat pada ikan
bertulang sejati. Operculum berfungsi melindungi bagian kepala dan mengatur
mekanisme aliran air sewaktu bernapas, Gurat sisi(Linea lateralis) pada ikan
berguna unuk merasakan gerakan atau getaran di dalam air.
DAFTAR
PUSTAKA
Arthur.
2003. Bentuk Organ Pada Tubuh
Ikan. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Ayub,
Reihard. 2008. Ikhtiologi. IPB
Fakultas Perikanan, Bogor.
Bloom,
dan Fawcett. 2002. Bentuk Organ
Pada Tubuh Ikan. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Campbell,
Mitchel dan Recee. 2005. Biologi
Umum Edisi kelima. Erlangga,
Jakarta.
Gunarso,
Wisnu. 2011. Biologi Perikanan. Erlangga,
Jakarta.
Jasin,
Maskoeri. 2008. Zoologi Vertebrata. Sinar
Wijaya,Surabaya.
Pagarra,
Halifah. 2011. Buku Ajar Ichtyology.
Fakultas Perikanan Departemen
Perairan Institut Pertanian Bogor, Bogor
Pakpahan.
2013. Anatomi tubuh.
Jakarta: Binaraga.
Sukiya.
2007. Biologi Vertebrata. JICA,
Bandung.
Suryani,
A. 2014 . Garis Besar Struktur Tubuh
Ikan. Pertanian Bogor, Bogor.
Villee. 2005. Zoloogi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Watson,
Roger. 2002. Anatomi dan
fisiologi. EGC,Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar